PENGERTIAN DAN CONTOH LAPORAN PIUTANG USAHA
Piutang Usaha adalah kebalikan dari Hutang Usaha. Jika Hutang Usaha adalah posisi kita yang memiliki hutang ke pihak lain (supplier), sedangkan Piutang Usaha adalah kita yang memberikan pinjaman kepada pihak lain (customer). Baik hutang atau piutang, keduanya bisa berupa uang ataupun barang dan jasa.
Sebagai contoh customer kita atau pelanggan kita sebut saja namanya Bapak Joni membeli barang ke perusahaan kita seharga Rp. 1.000.000 namun Bapak Joni tidak langsung membayar. Bapak Joni ingin membayar setelah 30 hari dari waktu barang diterima oleh Bapak Joni. Nah untuk kasus seperti ini maka kita memiliki Piutang Usaha sebesar Rp. 1.000.000 kepada Bapak Joni.
Jika kita memiliki hanya 1 customer dan 1 piutang saja yaitu kepada Bapak Joni doang, mungkin saja akan mudah diingat dan tidak memerlukan catatan khusus, namun jika kasusnya Bapak Joni membeli barang beberapa kali dengan nilai yang berbeda-beda kepada kita dan ada juga pelanggan-pelanggan yang lain yang melakukan transaksi dengan kita seperti yang dilakukan oleh Bapak Joni akan sangat sulit untuk kontrol dan disinilah diperlukan Laporan Piutang.
Untuk bisa menghasilkan laporan piutang diperlukan beberapa informasi penting antara lain sebagai berikut:
- Nomor Bukti Transaksi (Nomor Faktur)
- Tanggal Transaksi
- Termin Pembayaran (Jangka Waktu Pembayaran)
- Tanggal Jatuh Tempo ( Tanggal Piutang Harus Dilunasi)
- Nilai Piutang
Dibawah ini adalah beberapa contoh laporan piutang yang dihasilkan secara otomatis oleh Accurate Online:
Contoh Laporan Piutang Usaha
Contoh Laporan Piutang Per Pelanggan
Contoh Laporan Buku Besar Pembantu Piutang
Contoh Laporan Rincian Umur Piutang